Jakarta - Indonesia bisa memproduksi lampu Light Emitting Diode (LED), jika produksi mineral jenis bauksit dimurnikan di dalam negeri.
Direktur Mineral dan Batubara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), R. Sukhyar mengatakan, sejak 1938 Indonesia mengekspor bauksit ke Jepang. Di negara tersebut, bauksit dari Indonesia dimurnikan menjadi galium.
Galium tersebut merupakan bahan baku lampu LED. Jika bauksit bisa dimurnikan di dalam negeri, maka Indonesia tidak perlu lagi impor lampu yang dikembangkan oleh tiga warga Jepang sehingga meraih Nobel dari Royal Swedish Academy of Sciences.
"Di sana bauksit diekstrak dan jadilah lampu LED. Dengan hilirisasi, kita bisa buat LED sendiri," kata Sukhyar, seperti yang dikutip di Jakarta, Minggu, (12/10/2014).
Ia melanjutkan, pemurnian mineral memberikan banyak manfaat bagi Indonesia selain nilai tambah. Contohnya untuk bauksit tersebut, selain memberikan tambahan pendapatan bagi negara karena memberikan nilai tambah dari hasil tambang, produksi lampu LED juga bisa menghemat penggunaan energi.
"Disitulah pentingnya hilirisasi. Jadi tahu manfaat apa yang diurai. LED itu 100 kali lebih lama dari lampu pijar," tuturnya.
No comments:
Post a Comment