Dalam forum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Indonesia mencetuskan konsep ekonomi biru. Disebutkan, konsep ekonomi biru merupakan pengembangan dari konsep ekonomi hijau.
Direktur Food and Agriculture Organization (DAO) PBB, Indroyono Soesilo menjelaskan, pengertian sederhana dari ekonomi biru adalah ekonomi hijau di laut. Konsep mulai dikenalkan sejak tahun 2012 lalu.
"Konsepnya masyarakat sebuah negara bisa mengembangkan perekonomian dengan bersahabat dan melestarikan potensi kelautannya," jelasnya kepadaLliputan6.com seperti ditulis pada Kamis (9/10/2014).
Menurut Indroyono, sebagian besar negara di dunia ini memiliki potensi kelautan yang cukup besar. Ia menggambarkan, di Indonesia sendiri saat ini jumlah spesies ikannya mencapai 8 ribu jenis, sedangkan terumbu karangnya mencapai 9 ribu jenis.
Semua kekayaan alam tersebut merupakan potensi yang bisa dikembangkan secara keekonomian tetapi dengan tidak meninggalkan prinsip-prinsip pelestarian alam. Dengan mengembangkan potensi laut, sebuah negara bisa meningkatkan perekonomian dari berbagai sisi.
Indroyono memberikan contoh dengan langkah yang saat ini sedang dilakukan oleh pemerintahan Indonesia Timur. "Saat ini mereka sedang mengembangkan Sail Komodo," tuturnya.
Ada dua tujuan yang bisa didapat dari acara tersebut. Pertama adalah meningkatkan pariwisata. pemerintah daerah bisa mengundang wisatawan dari negara lain untuk menikmati keindahan laut. Datangnya wisatawan akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah.
Selain itu, Sail Komodo juga mengenalkan hasil olahan laut kepada wisatawan. Dengan maksud, hasil olahan laut itu akan disukai oleh wisatawan dan akan memperkenalkan di negara masing-masing.
TUjuan ke depan dari dikenalkannya hasil olahan laut tersebut diharapkan akan ada permintaan dari luar negeri sehingga bisa meningkatkan ekspor yang juga akan mendongkrak perekonomian daerah. (Gdn)
No comments:
Post a Comment