Rupiah Terjungkal, BI Amankan Dolar AS

http://cdn1-e.production.liputan6.com/medias/662270/big/dolar+AS.jpg
Bank Indonesia (BI) memastikan akan menjaga stok dolar Amerika Serikat (AS) di pasar untuk mengendalikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI, nilai tukar rupiah kembali terhempas ke level Rp 12.207 per dolar AS dari sebelumnya Rp 12.190 per dolar AS.

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara mengatakan, pihaknya melakukan intervensi terhadap pelemahan nilai tukar rupiah yang dipicu karena rencana kenaikan suku bunga AS pada tahun depan.

"Intinya BI menyediakan kecukupan dolar AS di pasar. Kami perlu lakukan itu karena pasar keuangan Indonesia belum dalam," ujarnya kepada wartawan di Gedung BI, Jakarta, Jumat (10/10/2014).

Sebagai contoh, menurut Mirza, pasar valuta asing (valas) di Singapura mencapai US$ 300 miliar. Sedangkan pasar valas Indonesia hanya US$ 5 miliar. Kondisi ini tak sebanding dengan kebutuhan valas di pasar yang terus meningkat.

"Setiap hari selalu saja ada yang perlu dolar untuk impor, bayar utang luar negeri, dan keperluan lain yang perlu dolar. Sedangkan suplainya hanya datang dari eksportir, sehingga kita harus selalu siap menyediakan suplai dolar," sambungnya.

Pelemahan kurs rupiah terhadap inflasi, kata dia, tak terlalu signifikan. Hal ini tercermin saat depresiasi rupiah tahun lalu yang tak terlalu besar menyumbang inflasi.

Mirza berharap, pemerintahan baru dapat menerapkan kebijakan yang mendorong pengurangan kebutuhan dolar AS, seperti penyusutan impor bahan bakar minyak (BBM) dan menekan anggaran subsidi BBM serta mengalihkannya ke sektor yang lebih produktif. (Fik/Gdn)

No comments:

Post a Comment